Pages

Kamis, 15 Januari 2015

Karya Pembaca

Jangan Bertanya
Karya: Kiki Kemilau

Disini gerhana berkaca-kaca, tak setitik pun air mata di izinkan luruh, bahkan gerimis tak mampu mewakili kentalnya balutan pedih yang utuh
Pelangi sisa senja tadi telah berubah serupa tajam belati, menancap menandai dinding ujung hari yang mati
Tak ada upacara perkabungan, saat hujan yang deras berhasil mengubur satu kali lagi hati yang hancur
Jangan bertanya, mengapa?
Kita tunggu saja waktu membaur dimusim yang paling basah ini
Kelak, saat akhirnya masa purnama tiba, mungkin angin yang jadi saksi bisa berkisah tentang bulan yang pecah Atau tentang matahari yang padam diujung pagi
Ini hanya tentang soal waktu saja
Jangan terkejut!!
Masih tersisa disini, tentang rajahan yang ditinggalkan kisah semusim cinta, hingga aliran darah tetap terasa deras dan hangat Mungkin bersepakat untuk terus menghidupkan jantung yang lebam membiru, sekarat Disini, gerhana berkaca-kaca
Malam merengkuhnya kedalam pelukan paling erat
Jangan pernah bertanya lagi, mengapa?
Karena inilah kisahnya...

0 komentar:

Posting Komentar