Pages

Sabtu, 08 November 2014

TREND BAKSO JELETOT DI SUKABUMI

Mungkin ada diantara kita yang mengira bakso adalah makanan asli Indonesia karena begitu mudahnya kita menemukan jenis makanan ini di Indonesia. Dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar menyediakan bakso. Bakso memiliki akar seni kuliner Tionghoa. Dalam bahasa hokian ba' artinya babi dimana memang makanan tersebut awal mulanya berasal. Seperti ba'so, ba'mie, ba'pao, dan ba' yang lainnya. Lazimnya penulisan yang digunakan mengganti tanda ' menjadi huruf k sehingga menjadi bakso, bakmie, dan lain-lain. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam.


Bakso dan pedas adalah kolaborasi yang menarik, itulah awal mula Egi (35) mencoba inovasi baru melalui sebuah bakso, juga dari gehu pedas yang lebih dulu hadir Egi terinspirasi membuat bakso isi sambal. Dengan modal seadanya Egi mencoba membuka warung bakso Hot Jeletot di jalan raya Nagrak - Cibadak tepat disamping koramil dan Lapang Gumbira Nagrak. Kreativitas Egi patut diacungi jempol dilihat dari banyaknya peminat yang datang ke warung bakso miliknya dan sangat menyukai bakso pedas buatannya.

Egi mengambil nama jeletot karena jeletot sendiri berasal dari bahasa Sunda yang identik dengan pedas. Setelah hampir 11 bulan membuka usaha warung baksonya, Egi mengembangkan usahanya dengan membuka warung bakso wara-wiri dan membuka cabang di Mariuk Bekasi yang dibuka Senin lalu. Selain bakso jeletot, warung bakso Egi juga menawarkan menu lain seperti mie ayam, mie sapi dan aneka minuman. Egi mengaku berhasil menjual lebih dari 100 porsi bakso setiap harinya.

0 komentar:

Posting Komentar