Pages

Minggu, 04 Januari 2015

Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa

Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa atau yang lebih dikenal dengan nama Klenteng Dewi Kwan Im terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Tempat ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat karena tempatnya yang cukup jauh dan terpencil. Vihara ini digunakan sebagai tempat ibadah untuk umat Buddha, tapi pengunjung dari agama lain juga boleh datang berkunjung maupun berfoto sesuai dengan ketentuan yang tertera di papan pengumuman yang ada di sekitar vihara.

Vihara ini menghadap langsung ke laut Samudera Hindia, jadi pengunjung dapat menikmati pemandangan yang indah terutama ketika sunrise dan sunset. Tempat ini didirikan tanggal 8 Agustus 2000 oleh Anothai Kamonwathin (lebih dikenal dengan sebutan Mama Airin), seorang Tionghoa Thailand yang sudah menjadi Warna Negara Indonesia.

Sebelum sampai ke pantai pelabuhan ratu anda harus belok ke arah kiri menuju pantai Loji, jaraknya sekitar 5 KM dari Pelabuhan Ratu. Kondisi jalan menuju vihara ini sangat rusak sehingga pengunjung harus berjalan pelan-pelan. Sebetulnya vihara ini didirikan oleh yayasan dan tidak dipungut biaya masuk. Tetapi pemda memungutan retribusi menuju vihara dengan biaya : Rp 3.000 untuk pejalan kaki, Rp 8.000 untuk sepeda motor, Rp 20.000 untuk sedan/jeep , Rp 30.000 untuk minibus, Rp 70.000 untuk mikrobus dan Rp 135.000 untuk bus besar.

Ketika sampai di vihara anda akan disambut dengan sepasang naga berkepala 7 yang ekornya mengelilingi tangga sampai ke atas. Untuk sampai ke puncak paling atas, anda perlu melewati sekitar 500 anak tangga. Selain patung naga adapun patung-patung lain seperti altar Dewi Bumi Nam Hai, altar Dewa Julaihud dengan beberapa patung Buddha kecil, altar utama Dewi Kwan Im. Lebih naik ke atas, terdapat Padepokan Eyang Semar, juga ada Padepokan Prabu Siliwangi, altar Phra Phrom, atau dewa Brahma berwajah empat, hingga adanya padepokan Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul, yang terletak di sebelah atas. Untuk masuk ke dalam, kita harus ijin dengan penjaganya untuk dibuka pintunya. Menurut legenda Tionghoa, Ratu Pantai Selatan adalah putri dari Raja Thailand ke-4.

0 komentar:

Posting Komentar